Launching Pekan Imunisasi Dunia 24 Mei 2015


  Pada tanggal 24 April 2015 Puskesmas Kecamatan Cakung dengan dibantu Tim Medis dari Puskesmas Kel. Cakung Barat bekerjasama dengan Yayasan Ronald McDonald mengadakan Launching Pekan Imunisasi Dunia tahun 2015. Acara yang di hadiri oleh Bapak Wakil Walikota Jakarta Timur beserta Ka. Sudinkes Jakarta Timur ini mengambil lokasi di RW 07 Kelurahan Cakung Barat. Dalam acara ini diadakan Imunisasi gratis untuk para balita di lingkungan RW 07 Kel. Cakung Barat. Acara yang mengundang antusias warga ini dilayani oleh Mobile Care ( Mobil imunisasi keliling ) yang difasilitasi oleh Yayasan Ronald McDonald. Selain imunisasi,dalam acara ini juga diadakan Posyandu oleh para Kader Kesehatan di lingkungan RW 07. Selain itu juga diberikan sertifikat bagi para balita yang telah mendapatkan Imunisasi dasar secara lengkap. Dalam acara ini Wakil Walikota Jakarta Timur menyampaikan pesan bahwa betapa pentingnya Imunisasi bagi anak-anak indonesia agar anak-anak Indonesia sebagai penerus bangsa senantiasa sehat dan terbebas dari penyakit seperti Polio, Campak, TBC dsb.

     Tanggal 24 April hingga 30 April 2015, dunia internasional memperingati Pekan Imunisasi Dunia 2015 dengan tema yang diusung oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), “Closing the Imunization Gap”. Tema ini diangkat karena 1 dari 5 anak di dunia masih belum terimunisasi. Hal ini menyebabkan 1,5 juta anak setiap tahunnya meninggal akibat penyakit infeksi yang bisa dicegah oleh imunisasi. Kementrian Kesehatan RI dalam pekan imunisasi ini juga merayakannya dengan mengangkat tema “Bersama Wujudkan Cakupan Imunisasi Yang Tinggi Dan Merata”. Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia tahun 2013 adalah 86,8%. Target cakupan imunisasi dasar lengkap Kemenkes RI yang dikemukakan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) dr. H. Mohamad Subuh, MPPM adalah sebesar 91% di akhir tahun 2015 dan meningkat menjadi 93% di tahun 2019. “Kondisi geografis Indonesia juga merupakan tantangan bagi program imunisasi”, lanjutnya. “Namun, Kementerian Kesehatan”, kata dr. Subuh, “saat ini juga telah melakukan berbagai upaya untuk menjamin akses pelayanan imunisasi di di daerah sulit dan sulit dijangkau dengan bekerja sama dengan lintas sektor lainnya, menjamin ketersediaan vaksin, dan pelatihan bagi petugas kesehatan”. Menurut dr. Subuh, langkah penting untuk mencapai target cakupan imunisasi dasar lengkap nasional adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi untuk menyelamatkan kehidupan dan membantu masyarakat mendapatkan akses pelayanan imunisasi yang komprehensif dan bermutu. Saat ini Ditjen PP dan PL menggiatkan kegiatan edukasi kepada masyarakat serta memperluas akses dan cakupan terhadap imunisasi. Upaya edukasi yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia adalah: 
  1. Mematahkan rumor mengenai kandungan etil merkuri dalam vaksin yang berbahaya dan dapat merusak otak. Kandungan etil merkuri dalam vaksin memberikan paparan sebesar 2 mcg/kgBB/minggu yang jauh di bawah dari batas aman kandungan etil merkuri menurut WHO adalah 159 mcg/kgBB/minggu. Jadi vaksin AMAN untuk diberikan dan kandungan etil merkuri di dalamnya TIDAK menyebabkan kerusakan otak. 
  2. Rumor mengenai halal atau tidaknya vaksin yang beredar, perlu disikapi berdasarkan fakta bahwa vaksin untuk imunisasi di Indonesia adalah buatan BUMN Indonesia yang sudah diekspor ke lebih dari 120 negara di dunia termasuk 36 NEGARA yang mayoritas penduduknya adalah MUSLIM. Proses penelitian vaksin juga diawasi secara ketat oleh para ahli vaksin. 
  3. ASI, gizi dan suplemen herbal bisa membantu peningkatan daya tahan tubuh secara umum namun, untuk beberapa penyakit tertentu, tubuh perlu pertahanan khusus. IMUNISASI membentuk antibodi khusus sebagai pertahanan spesifik tubuh melawan penyakit tersebut sehingga mencegah penularan penyakit tertentu secara cepat, efisien dan efektif. 
  4. Mereka yang TIDAK mendapatkan imunisasi akan MUDAH tertular dan sakit serta MENULARKAN penyakit ini kepada anak lainnya sehingga mudah terjadi WABAH. Hal inilah yang akan berujung pada kematian dan kecacatan yang sebenarnya BISA dicegah. 
Mari kita dukung upaya Kementerian Kesehatan RI dan lindungi anak tercinta dari penyakit berbahaya yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi! . (ms)





                                                       
                                                       

            


Sumber: 
Kemenkes. 2015. Buku Panduan Pekan Imunisasi 2015. http://www.slideshare.net/sehatnegeriku/buku-panduan-pekan-imunisasi-2015.